Kompetisi final ini berjalan cepat, cuma 39 menit. Walau sebenarnya pada kompetisi paling akhir fase group serta semi final, Kevin/Marcus sangat terpaksa bermain dengan waktu lebih dari sejam.
“Kuncinya kami telah belajar dari pertemuan paling akhir, meskipun waktu itu kami kalah karna bahu saya sakit, namun namanya kalah ya kalah. Jadi saat ini bagaimana langkahnya kami mesti menang atas mereka, ” ungkap Marcus, selepas kompetisi, seperti ditulis website Agen Bola Sbobet.
Terkecuali aspek tehnis, support suporter Indonesia di Hamdan Sport Center juga jadi suntikan semangat buat Kevin/Marcus.
“Terima kasih pada semuanya orang-orang Indonesia yang menyukai bulutangkis. Janganlah bebrapa jemu ya dukung kami, ” tambah Marcus sambil tersenyum melansir dari Agen Bola Sbobet.
Perjalanan Kevin/Marcus ke podium juara di turnamen ini juga tidak dapat disebut mulus. Dari mulai kekalahan tidak terduga atas Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang) di penyisihan group A, sampai keadaan Marcus yang tidak seratus % fit karna otot lehernya bermasalah mulai sejak latihan hari pertama di Dubai.
Pada pertandingan final Kevin sebenarnya tengah menahan sakit karena terjatuh di sudut lapangan pada awal game pertama. Mengakibatkan bahu serta lututnya berdarah serta mesti dibalut plester sesudah penyerahan medali. Tetapi semangat juang Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon demikian mengagumkan hingga Liu/Zhang tidak bisa banyak berbuat di lapangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar