Rabu, 22 November 2017

Agen Bola Terbaik - Rapor Alfred Riedl di Timnas Lebih Mengkilap di banding Luis Milla

Agen Bola Terbaik - Luis Milla dihadirkan PSSI pada awal th. 2017 bagi mengerek kwalitas permainan Timnas Indonesia. Hal yang dinilai susah dikerjakan oleh pelatih terlebih dulu, Alfred Riedl.

PSSI sangat percaya Milla yang pernah membawa Timnas Spanyol U-21 juara Piala Eropa U-21 2011 yang lalu lantas, di masa kekinian lebih mumpuni dalam meramu ruang tehnik di banding Alfred, yang telah dikonsumsi umur.


Kenyataannya, sampai akhir tahun Milla tampak masih tetap terseok-seok menukangi Tim Merah-Putih. Ia tidak berhasil menjangkau tujuan yang dibebankan PSSI di dua arena internasional, yaitu : Kwalifikasi Piala AFC U-23 2018 serta SEA Games 2017.

Demikian juga di level timnas senior. Skor-skor eksperimen internasional Tim Garuda jeblok selama th. ini.

Pujian pada Milla baru hanya style bermain yang menghibur. Berlainan dengan masa Alfred Riedl, dimana Timnas Indonesia relatif bermain defensif memercayakan serangan balik.

Milla yang besar di sepak bola Spanyol, memercayakan style bermain dengan memprioritaskan skill individu. Aroma permainan tiki-taka ala Barcelona tersaji di tim asuhannya. Sayangnya, pesona permainan ofensif tidak berbanding lurus dengan prestasi.

Di bagian beda, model bermain Alfred Riedl dinilai ketinggal jaman. Waktu Piala AFF 2016, ia memainkan skema tradisionil 4-4-2, yang telah tidak sering digunakan di persaingan perebutan sepak bola internasional. Pakem ini popular di negaranya, Austria. Alfred sangat katam benar.

Namun bicara hasil, rapor bekas pelatih Timnas Vietnam itu tambah baik dibading penerusnya. Cuma menggeber persiapan kurang dari dua bln., Timnas Indonesia yang tidak hadir di persaingan perebutan internasional dikarenakan sangsi FIFA, menjelma jadi kemampuan menakutkan di Piala AFF 2016.

Boaz Solossa dkk. jadi kuda hitam mengagetkan dengan maju ke final. Timnas Indonesia tidak berhasil jadi juara sesudah kalah dari Thailand. Walaupun tetaplah ada kebanggaan waktu bermain di kandang Tim Merah-Putih memecundangi sang raja sepak bola Asia Tenggara itu.

Pilihan Pragmatis

Bicara masalah taktik permainan yang dikembangkannya, Alfred Riedl pernah berujar :

" Apa yang dapat saya kerjakan dengan masa persiapan yang sangat sebentar? Anda juga butuh tahu saya cuma dapat pilih dua pemain dari semasing club karna mereka tidak menginginkan terganggu di persaingan perebutan pertandingan. Ini yang dapat saya kerjakan, " tutur Alfred waktu terlibat perbincangan dengan Bola. com di satu hotel di Bogor mendekati Piala AFF.

Alfred sejatinya juga tidak betul-betul kaku dengan taktik permainannya. Waktu Timnas Indonesia terancam tidak berhasil lolos dari fase penyisihan Piala AFF 2016, ia ingin lentur mengubah alur main dari 4-4-2 jadi 4-2-3-1.

Bicara masalah ketidak leluasaan pilih pemain, Alfred dapat disebut berhasil temukan komposisi tim yang solid. Ia bahkan juga dapat disebut berani lakukan evolusi, dengan memasukkan beberapa nama baru.

Bayu Pradana, Manahati Lestusen, Hansamu Yama, Evan Dimas, pemain muda yang bisa jumlah besar di scuad Timnas Indonesia Piala AFF 2016. Tidak ada sekali lagi pemain uzur jenis Cristian Gonzales, Firman Utina, atau Supardi, yang nyaris 10 th. paling akhir jadi pelanggan timnas.

Bagaimana dengan Luis Milla?

Berlainan dengan Alfred, ia lebih miliki keleluasaan pilih pemain. PSSI hingga buat regulasi mewajibkan tiap-tiap club memainkan tiga pemain U-23 supaya sang nakhoda dapat leluasa membuat fondasi Timnas Indonesia U-22.

" Session latihan yang dikerjakan Luis Milla berkualitas tinggi. Beberapa pemain banyak disodori beberapa hal baru. Hal semacam ini belumlah ada terlebih dulu, " tutur Danurwindo, Direktur Tehnik PSSI diambil dari Agen Bola Terbaik.

Walaupun Milla juga ditempatkan kondisi kurang mengenakkan dengan kegagalan PSSI menghidangkan eksperimen berkelas mendekati SEA Games. Timnas Indonesia U-22 bahkan juga tidak berhasil menggeber pelatnas di Spanyol dikarenakan pendanaan.

Akhirnya, Timnas Indonesia U-22 mesti senang menempati tempat tiga besar, sesudah kalah dari Thailand di fase semi final. Selesai SEA Games masih tetap dielu-elukan umum sepak bola Tanah Air.

Hanya Sepak Bola Indah

Sang mentor dinilai berhasil menghidangkan atraksi sepak bola indah. Kenyataan kalau Evan Dimas cs. tidak berhasil juara diabaikan.

Tetapi, terakhir bebrapa nada miring bermunculan. Hal semacam ini tidak terlepas dari perform Timnas Indonesia level senior yang tidak stabil waktu melakukan eksperimen internasional.

Selama 2016 terdaftar Timnas Indonesia memerankan enam kompetisi eksperimen internasional. Cuma dua barangkali Tim Garuda mengantungi kemenangan. Itu juga menghadapi Kamboja, yang sampai kini di kenal jadi negara papan bawah lokasi Asia Tenggara.

Paling akhir, bahkan juga Timnas Indonesia kalah 0-1 dari Suriah U-23 dalam pertandingan eksperimen di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Sabtu (18/11/2017).

Milla dengan blak-blakan mengakui tim asuhannya tampak tidak solid.

" Kita semuanya lihat dalam sekian hari paling akhir ada tiga tim berlainan yang bermain. Suriah bermain dengan harmonisasi yang begitu baik serta itu lumrah karna mereka dengan telah sepanjang sebagian bln. paling akhir. Timnas Indonesia dengan pemain U-23 juga bermain cukup serasi walau tidak berhasil cetak gol ke-3. Sesaat tim yang ini, memanglah kurang serasi, " tutur Luis Milla selesai pertandingan.

" Tetapi, itu adalah hal yang lumrah. Tim ini baru berkumpul, berlainan dengan pemain U-23 yang telah delapan bln. berkumpul. Jadi, itu semuanya normal. Saya mengharapkan yang akan datang juga akan ada peluang tim ini bagi selalu dengan serta jadi tambah baik, " lanjut pelatih asal Spanyol itu melansir dari Agen Bola Terbaik.

Pernyataannya, hingga kapan PSSI juga akan bersabar. Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, tempatnya saat ini riskan geser sesudah tidak berhasil penuhi tujuan jadi runner-up di Kwalifikasi Piala Asia U-19 2018. Walau sebenarnya, bila bicara rapor keseluruhnya Indra relatif tambah baik di banding Milla.

Tentunya, Senor Milla layak ketar-ketir mengingat bila dibanding dengan Alfred Riedl rapor prestasinya juga kalah kinclong.

Rapor Milla Vs Alfred

Pertandingan Timnas Indonesia di Alfred Riedl

6 September 2016 : Indonesia Vs Malaysia 3-0

9 Oktober 2016 : Indonesia Vs Vietnam 2-2

4 November 2016 : Myanmar Vs Indonesia 0-0

19 November 2016 : Thailand Vs Indonesia 4-2

22 November 2016 : Indonesia Vs Filipina 2-2

25 November 2016 : Singapura Vs Indonesia 1-2

3 Desember 2016 : Indonesia Vs Vietnam 2-1

7 Desember 2016 : Vietnam Vs Indonesia 2-2

14 Desember 2016 : Indonesia Vs Thailand 2-1

17 Desember 2016 : Thailand Vs Indonesia 2-0

Pertandingan Timnas Indonesia di Masa Luis Milla

21 Maret 2013 : Indonesia Vs Myanmar 1-3

8 Juni 2017 : Kamboja Vs Indonesia 0-2

13 Juni 2017 : Indonesia Vs Puerto Rico 0-0

2 September 2017 : Indonesia Vs Fiji 0-0

4 Oktober 2017 : Indonesia Vs Kamboja 3-1

18 November 2017 : Indonesia Vs Suriah U-23 0-2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar